Selasa, 03 November 2015

fanfic 0330

Aku kembali memimpikan kenangan yang telah kita lalui bersama. Dan saat ini dalam tidurku aku memimpikan dirimu dan diriku memainkan nada yang kita ciptakan bersama dengan piano tua diruangan itu. Ketika itu hujan membasahi tempat itu namun cahaya mentari memasuki ruangan tempat kita berada melalui celah-celah jendela. Saat mengenangnya aku mampu tersenyum dalam tidurku.
                   Listen up, this is my tragic story, just to break into my heart.
                     I cannot erase you. I keep thinking about you
Ketika aku terbangun, aku menyadari bahwa semua itu gila. Aku kembali merasakan kehadirnmu disisiku. Bagaimanapun aku mecoba untuk menghapus bayanganmu aku tetap tidak bisa melakukannya.
Aku kembali mengingat kenangan semasa aku masih berada di SMA. kala itu aku berjalan seorang diri di sebuah lorong bawah tanah menuju sekolah. Tiba-tiba teman-temanku mengagetkanku dan merangkulku kemudian mereka mengajakku berjalan bersama. Hingga pada akhirnya kita bersahabat bahkan sampai sekarang.
Aku selalu memikirkanmu setiap saat mulai dari pertemuan kita. Kala itu hari hujan dan aku lupa membawa payung. Aku berteduh didepan sebuah bangunan sambil mengibaskan rambutku yang basag. Kala itu pula kau berdiri tepat di sebelahku. Saat itu kau sedang menadahkan tanganmu untuk merasakan air hujan yang mengalir.kau terlihat basah kuyup. Kaupun menyelipkan rambutmu di telingamu dan kau melihat ke arahku.
Aku membuka tasku dan menyerahkan sebuah kaus yang ku bawa padamu dengan perasaan malu. Kamudian aku mengajakmu menuju sebuah tempat dimana kita bisa duduk melihat hujan dari jendela dan juga menikmati secangkir minuman hangat. Aku bahkan melepas sepatuku yang basah dan menyandarkannya pada sebuah kursi. Aku juga melepas jas sekolah yang ku pakai begitu pula dirimu. Aku tersenyum kala melihatmu meminum teh itu. Kemudian aku menulis sesuatu di kaca yang mengembun, kau pun melihat itu. Dan sesaat aku langsung malu dan kemudian aku menghapusnya. Kemudian aku kembaki meminum teh milikku.
Aku kembali mengingat potongan kenangan kala kita bersamamemainkan piano dengan nada-nada yang kita ciptakan. Berulang kali kita membuat kesalahan dan tertawa bersama. Aku bahkan mengajarimu bagaimana memainkan nada yang kita buat agar lebih indah. Dan kau pun mulai mengangguk mengerti.
Saat itu aku sedang berkumpul bersama sahabat-sahbatku di sebuag runangan. Dimana aku memutar nomor teleponmu dari sebuah telepon yang tergantung di salah satu sisinya. Aku tersenyum ketika membayangkan dirimu mengangkat teleponku. Aku bahkan tertawa sendiri ketika berbicara melalui telepon denganmu. Kemudian sahabatku dengan seenaknya menarik telepon yang sedang ku gunakan. Ketika itu aku marah kepada semua sahabt-sahabatku bahkan aku menolak ketika beberapa sahabatku mencoba menghentikan langkahku. Namun buru-buru aku menyadai bahwa semua ini hanyalah ilusiku. Selama ini aku bahkan sendiri, aku tertawa sendiri, bermain piano sendiri, duduk dan meminumteh sendiri. Aku benar-benar sangat frustasi kala itu.

Namun aku beruntung memiliki mereka sebagai sahabatku. Karena mereka membuatku bertahan dan yakin bahwa mulai saat itu semuanya akan baik-baik saja. Dan kita bisa memulai semuanya dari awal. Pada akhirnya aku mulai bisa menerimanya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar